LOGIKA KETUHANAN
Yakin..............
Satu kata kondang terindah sebagai dasar pencapaian arah pemikiran pada sifat dasar manusia,
Sampaikah kita pada suatu tempat yang belum kita ketahui letaknya ?
Berapa kali kita harus bertanya ?
Apa betul orang yang kita tanya tahu persis letaknya ?
ALAMAT itu kitab yang anda yakini !!
Yakinkah..............
Alamatnya benar ?
Bagaimana mengetahui kebenarannya ?
Dilotere saja.........
Sebelum belajar keyakinan, berfikirlah anda dengan logika, atau anda jangan berfikir sama sekali,
daripada anda akan tersesat, lebih baik anda diam ditempat.
Sampai kapan anda akan berdiam ?
Sedangkan tempat anda sudah tidak layak lagi.
Di bumi kita bisa kredit rumah, tapi diluar bumi kita tidak tahu.
Paling tidak kita harus punya sayap untuk terbang sambil mencari alamat.
Terbanglah dan jangan anda jatuh lagi ke bumi hanya gara-gara gravitasi atau angin topan yang kurang bersahabat.
Dan jangan salahkan alam, tetapi salahkan keyakinan anda yang naik-turun,
Sebentar baik, sebentar jahat.
Logika..............
Benar karena keadaan bukan sebab yakin. Keyakinan bisa saja salah, tetapi kebenaran tidak pernah mengalaminya.
ILMU UKUR itu salah satunya, dia tidak pernah bohong pada sistemnya.
Hasilnya pasti, tidak mengada.
Kecuali ahli korupsi yang selalu mengurangkan pula menambahkan. Tapi dia yakin hitungan awal adalah BENAR.
Ukur dan hitung ilmu kita, baru yakinkan pada yang lain.
Ini perlu karena orang tidak mudah percaya jika tidak masuk logika.
Lain hal jika kita pintar ilmu hipnotis, sihir, atau sulap.
LAKUKAN ANDA BISA MEMBUAT YANG LAIN PERCAYA, SEDANG ANDA TIDAK PUNYA KEPERCAYAAN YANG BISA
MEYAKINKAN DIRI ANDA.
Anda akan bertanya bagaimana saya bisa ?
BENARKAH INI SAYA YANG LAKUKAN ?
Atau hanya modal keyakinan dan kitab yang sakti mandraguna ?
Atau mantra panjang yang kadang lupa ?
Atau kiloan menyan yang anda bakar ?
Atau hanya kemampuan sesaat yang awam kadang memilikinya, yang tak ada bedanya dengan ayam yang tak sengaja
makan karet gelang karena disangka cacing tanah.
Hilangkan prasangka..............
Disangka benar, keliru
Disangka ajaran, cerita
Disangka guru, papan tulis
Disangka TUHAN, BERHALA
KAPAN KITA AKAN MEMASTIKAN ITU SEMUA SEDANG KITA TAK TAHU KAPAN PASTINYA ?
NAPAK TILAS HIDUP
Siapa kita sebelumnya ? Sebelumnya kita bukanlah siapa-siapa.
Siapa kita sebenarnya ? Sebenarnya kita bukanlah siapa-siapa.
Sebelumnya kita tidak tahu apa-apa dan sebenarnya kita tahu dari sebelumnya. Jika kita mengerti sekarang,
karena sebelumnya kita sudah mengetahui.
Kita ketahui bahwa kita berasal dari setetes air hina yang kadang terbuang tak tentu. Selama itu pula kita bernaung
pada dinding kewanitaan kemudian lahir di bumi sebagai kita.
Kebenaran akan diketahui dari sebelumnya, disini disebut kesalahan. Tapi tanpa sadar kita telah mengalami
proses tersebut setiap waktu. Dan jika kita merenung, pasti anda terbayang kesalahan tak terbesitkan bayang
kebenaran.
Selama inilah kita hidup dalam bayang-bayang kesalahan yang kita tak tahu letak kebenarannya.
Apakah ini akan terbawa mati atau tinggal dalam bumi suci atau cukup dinamakan setan. Kita tahu bahwa
musuh yang nyata adalah setan yang pada kenyataannya kita dilarang bermusuhan. Apa yang harus kita musuhi ?
Sedang dia tak terlihat, tak tercium, tak terdengar dan tak terasa. Dan bagaimana kita memusuhi ? Apa tidak lebih
baik jika bersua kita ajak kerja bakti sehingga mereka mengerti kerukunan atau kita ajak beribadah agar dia tobat.
Setan tetap setan sekalipun dia tobat jutaan kali, tidak akan merubah nama dan image-nya. Kenapa ? Karena mereka
terlanjur dimusuhi.
Dimana mereka tinggal itu tidak penting, tapi bagaimana kita meninggalkan mereka dimana mereka berada. Daripada
kita bingung memusuhinya.
Wahyu Tuhan bukan untuk permusuhan, tapi untuk kebaikan dan keseimbangan semesta alam. Nikmat sudah semestinya
diterima dan disyukuri, atau kita tak akan pernah merasa enak makan sate karena kekenyangan atau terkena raja
singa karena berburu di sembarang tempat.
Setidaknya kita diberi nafas yang mana jarang disyukuri dan tersadar tatkala bau kentut menembus dinding hidung,
saling menyalahkan dan menanyakan. Siapa yang tahu jadwal kentut ? Pada dasarnya kita pernah dikentuti dan
mengentuti, kenapa harus diributkan ?
Tuhan tidak pernah mematok harga untuk oksigen yang telah kita hirup.
Bersyukurlah hidung dan pantat kita masih normal, tapi kemanakah kentut itu pergi ?
Pernahkah kita mengucapkan salam tanda perpisahan padanya ? Akankah lusa kita masih bersua kembali dengannya ?
Bagaimana jika dia sedang melatih kita akan arti pertemuan dan tidakkah keluar air mata jika dia berubah wujud
menjadi orang yang kita sayangi ?
Tuhan tidak membatasi kita dalam merangkul ilmu, kenapa kita membatasi ilmu kita sendiri ?
Dan mengapa kita tidak berbagi tentangnya ? Tentang hidup yang tak pernah mati, karena mati hanya sekejap,
setiba di makam kita ditinggal sendiri, tak ada yang mengawal seperti dulu tatkala masih jadi direktur, tak ada yang
mengajak bertengkar seperti dulu tatkala jadi preman pasar dan tak ada murid yang mau di wejang hanya karena telat
beberapa detik.
Satu masa pasti kita melewatinya, karena kita tidak mau mati tetap berusaha hidup yang tak sadar bahwa alam ini berbeda
dengan sebelumnya, dimana kita bercanda dengan suami / istri dan anak dan tak ada lagi adegan-adegan keduniaan.
Kita hanya bisa berpegang pada apa yang pernah kita pelajari.
Semua mahluk berlomba agar menjadi mahluk terpuji sekalipun dia dalam ketercelaan. Ini alami karena semua ingin
dianggap baik, baik dalam kebenaran dan baik dalam kejahatan.
Darimana datangnya itu semua ? Bisakah kita tetap baik ?
Tidak bosankah kita pada kejahatan ?
Sesuatu ada karena keberadaannya, bukan karena mengada-ada. Begitu hidup akan berlanjut sampai masa itu habis.
Jika kebaikan habis yang tinggal adalah keburukan dan jika keburukan habis tinggalah kebaikan. Sedang Tuhan
membuat sesuatu itu berpasangan, tidak lepas dari eksistensi alam yang menuntut keseimbangan.
Oh................jiwa yang tenang
terbanglah bersama pekertimu
tundukanlah sang surya
hinggaplah di Persemayaman-KU
Oh..................budi yang luhur
bukakanlah pintu surga
tutupkanlah pintu neraka
hiduplah di Alun-alun-KU
Oh..................cipta yang mahsyur
wujudkanlah gambar diri
sirnakan bayang-bayang
megahlah di Penghujung-KU
Sekelumit bait syair yang dirangkai manusia pada masanya itu, mengingatkan kita bahwa betapa legamnya hati
kita sampai tak mampu lagi memahaminya.
Tapi bagi mereka yang tahu arti hidup akan mudah mencernanya.
Semoga onggokan kata-kata ini dapat menggugah sanubari kita yang selalu tersembunyi karena silaunya dunia.
Hidup kita masih panjang
Mati kita tlah ditentukan
Namun jalan kita yang pilih
Dan tujuan kita sama
Sama-sama kita cari tanpa segurat perdebatan
Yang akan melupakan kita pada tujuan akhir
Kamis, 03 September 2009
Selasa, 01 September 2009
Gerak Panca Tri Tunggal
Panca Tri Tunggal
Berkedudukan di bumi suci ,Berkiblat kepada Yang Kholik,Berlaku seperti Angin dan Bermain di alun-alun Muhammad.
Tidak lah ini mengajarkan hanya renungan buat bahan Tafakur,dan tidak pula ini menyiarkan tapi sekedar membagi jatah hidup.
PANCA {Lima }
Ananing Lima Kadurjanan Yang Mestinya Kita Telantarkan
MOLIMO
1.Maling
2.Medo
3.Mabuk
4.Madat
5.Mangan
TRI { Tiga }
Ananing Tilu Kanikmatan Yang Mestinya Kita Syukuri
1.Cerdas
2.Taqwa
3.Terampil
TUNGGAL { Satu }
Ananing Dzat Kang Moho Tunggal Kang Nungggalke Kadurjanan Lan Kanikmatan
1.Subhana Hu Wata "Alla
Berkedudukan di bumi suci ,Berkiblat kepada Yang Kholik,Berlaku seperti Angin dan Bermain di alun-alun Muhammad.
Tidak lah ini mengajarkan hanya renungan buat bahan Tafakur,dan tidak pula ini menyiarkan tapi sekedar membagi jatah hidup.
PANCA {Lima }
Ananing Lima Kadurjanan Yang Mestinya Kita Telantarkan
MOLIMO
1.Maling
2.Medo
3.Mabuk
4.Madat
5.Mangan
TRI { Tiga }
Ananing Tilu Kanikmatan Yang Mestinya Kita Syukuri
1.Cerdas
2.Taqwa
3.Terampil
TUNGGAL { Satu }
Ananing Dzat Kang Moho Tunggal Kang Nungggalke Kadurjanan Lan Kanikmatan
1.Subhana Hu Wata "Alla
Tingkatan Laku
Tingkatane Laku Nafas
1.Pertahanan
2.Kesabaran
3.Penyerangan
4.Tarikan
5.Potongan
6.Buangan
7.Duduk Maras
8.Jungkir Balik
9.Colok Mata
10.Sempurna
1.Pertahanan
2.Kesabaran
3.Penyerangan
4.Tarikan
5.Potongan
6.Buangan
7.Duduk Maras
8.Jungkir Balik
9.Colok Mata
10.Sempurna
Senin, 31 Agustus 2009
Belajar Tenaga Dalam
Disini adalah tenaga dalam ala Panca Tri Tunggal,yang mana diolah melalui nafas{pernafasan}dan dikemas dengan bathiniyah{ngelmu bathin},Bukan untuk Hipnotis ataupun untuk Anarkhis.
Bismillah
Adalah Fase Islah pembelajaran :
1.Membaca Salam AGUNG dengan Menahan Nafas
2.Meditasi +/_ 15 Menit
3.Buang Nafas Melalui Hidung
4.Tarik Nafas
5.Tahan Nafas
6.Berdoa menurut keyakinan masing-masing
7.Buang Nafas
Bismillah
Adalah Fase Islah pembelajaran :
1.Membaca Salam AGUNG dengan Menahan Nafas
2.Meditasi +/_ 15 Menit
3.Buang Nafas Melalui Hidung
4.Tarik Nafas
5.Tahan Nafas
6.Berdoa menurut keyakinan masing-masing
7.Buang Nafas
Salam AGUNG
Bismillah
1.Salam Agung Dumateng Allah SWT
2.Salam Agung Dumateng Malaikat Jibril
3.Salam Agung Dumateng Nabi Khidir AS
4.Salam Agung Dumateng Nabi Muhammad SAW
5.Salam Agung Dumateng Sunan Kalijaga
6.Salam Agung Dumateng Mbah Bau Reksa Panca Tri Tunggal
7.Salam Agung Dumateng Penguasa Leluhur Desa......
8.Salam Agung Dumateng Sedulur Papat Kalima Pancer
9.Salam Agung Dumateng Sri Endang Danyang Merkayangan Dusun.....
1.Salam Agung Dumateng Allah SWT
2.Salam Agung Dumateng Malaikat Jibril
3.Salam Agung Dumateng Nabi Khidir AS
4.Salam Agung Dumateng Nabi Muhammad SAW
5.Salam Agung Dumateng Sunan Kalijaga
6.Salam Agung Dumateng Mbah Bau Reksa Panca Tri Tunggal
7.Salam Agung Dumateng Penguasa Leluhur Desa......
8.Salam Agung Dumateng Sedulur Papat Kalima Pancer
9.Salam Agung Dumateng Sri Endang Danyang Merkayangan Dusun.....
Langganan:
Postingan (Atom)